; Percaya

Jarum jam menunjukkan pukul 02.55 wita.Waktu yang seharusnya setiap insan berkontemplasi di kamar dan mengendapkan pikiran-pikiran, mengistirahatkan setiap otak dan organ tubuh dari aktivitas panjang. Tidur, mungkin itulah kata yang amat bagus untuk mengisi setiap malam kita, dengan mimpi indah dan senyum yang sumringah saat berada dalam alam metafisik.

Mimpi, malam ini mungkin aku bermimpi, bermimpi tentang masa depan dan masa kini yang selalu kutolak. Yang selalu melawan ketidakpastian dan setiap kalah yang pernah kulakoni dalam hari-hari yang tak berpihak. Seperti kita mungkin, masa depan selalu menjadi impian yang amat kita rindukan. bermimpi tentang masa depan, maka secara perlahan dan pasti jika dibarengi keyakinan hal itu akan terwujud. Mungkin saja takdir menjadi hal utama, namun, keyakinan tetap menjadi pilihan.

Malam makin larut, jam dinding yang tak berhenti berdetak. Setiap detaknya mengiringi debar jantung yang berdenyut dengan perlahan. Ada rasa khawatir jika saja ia berhenti seiring dengan berhentinya detak-detak nurani kita.

Senandung lagu Uninvit milik AM terdengar menyejukkan. Meski kupahami tak mudah melewati malam ini dengan hati yang sejuk. Ada sebuah ketakutan jika saja aku lelap, maka aku tak bisa membuka mata untuk selamanya. Rasa takut itu terus membayangi. Apalagi dengan memikirkan prilaku yang tak normative dan memercayai setiap aksara dari mulut-mulut nista yang kita miliki.

Entahlah…yang pasti malam ini kulalui dengan mata terbuka lebar, selebar kepercayaan yang selama ini kita pahami bersama. Tak kudapatkan maknanya. Pada siapa aku harus betanya, jika aku sendiri tak mampu percaya pada setiap yang bertutur kata. Imsonia membuatku tak bisa berfikir lebih panjang. Ia memintaku minta maaf dan memintaku mengisi malam yang sunyi dengan tak berbuat apa-apa.

Bulir air hujan yang jatuh dari langit merindukan tanah kering. Membasahinya dan jejak-jejak setiap langkah akan tertinggal di sana. Rumput tak henti bergoyang seperti tarian surgawi. Dan angin masih membawa pesan tentang makna percaya pada tiap yang dijumpainya.

Seperti angin membawa pesan pada kita..

"Bagaimana caraku menebak masa depan? berdasarkan pertanda-pertanda yang ada sekarang ini. Rahasianya ada pada saat sekarang ini," Santiago, Sang Alchemist, Paulo Coelho

Makassar, Februari 2008

0 comments:

Post a Comment

ISI APA ADANYA

 

© Copyright berandamao . All Rights Reserved.

Powered By Blogger Thanks to Blogger Templates | punta cana dominican republic