Entah apa yang terjadi pada temanku ini. Tak seperti biasa ia datang lebih sore. Biasanya ia datang saat malam mulai beranjak. Saat kudapati Begitu pulas ia tidur di ruang tengah. Aku tak berani membangunkannya. Sepertinya ia sedang melepas lelah yang selalu menghampirinya.
Semalam saat terakhir bertemu, ia sempat berujar jika akan mengisi materi pengkaderan di Himpunan mahasiswa islam. Hal ini diperkuat dengan baju yang ia pakai. Corak bertulis HMI dan berwarna hitam dengan motif warna hijau.
Biasanya ia terlihat ceria dan bahagia. Namun kali ini kulihat ia demikian kalah. Untuk kedua kalinya kehilangan handphone; ”Nmpaknya kebiasaannya belum bisa hilang dari mental orang agraris; tak bisa menjaga perabotan teknologi, ” itu kata kakak senior Tyang juga wartawan di trans TV.
kawan, kadang-kadang kita mesti menyisihkan ruang dalam dada ini untuk sedikit luka. Dan berdamai dengan luka merupakan hal yang biasa. Bukan sesuatu yang luar biasa. Sebab semua manusia juga mengalami hal yang sama. Mungkin kadarnya yang berbeda. Ada yang berat, ada pula yang ringan.
Meski begitu,aku tetap kawanmu. Yang selalu ada jika saja ada hal yang membuat hari-hari indah terbengkalai dengan hal-hal yang tak terduga. Atau sekadar berbagi luka..
Meski begitu,,saya slalu ingat bahwa kita adalah anak muda yang juga generasi pejuang. ”Anak muda, jangan pernah menyerah, sebab hidup adalah resiko dari menetukan pilihan”
Bukankah itu yang selalu kau bilang padaku..
Tamalanrea, 08
Mawo_as@yahoo.co.id
0 comments:
Post a Comment
ISI APA ADANYA