Berbagai cara dilakukan untuk menggerakkah hati masyarakat untuk lebih dekat dengan bidan. Salah satunya dengan ayat-ayat.
“Insya Allah persalinan’ta aman. Bila ditolong bidan, ibu selamat. Anak’ ta sehat sampai besar. Firman Allah Qulhal yastawiladzina ya’lamuna walladzina ya’ lamun”.
Itulah pesan yang terpampang pada sebuah papan pengumuman di pinggiran jalan poros Kabupaten Bone –Kabupaten Wajo, tepatnya di Desa Solo, Kecamatan Dua Boccoe. Sederhana memang, tapi kekuatan tulisan yang terdapat di papan itu mampu menarik mata setiap warga yang lewat. Serasa ada yang kurang jika tak membaca pesan itu. Kemasannya sederhana, namun kekuatan isinya cukup menggugah setiap orang yang lewat. Apalagi ibu yang sementara hamil.
Kepedulian akan keselamatan ibu dan bayi menjadi titik perhatian dari pesan yang disampaikan para imam desa ini. Lihat saja pesan yang ditulis di Desa Laccori ”Ingin melahirkan dengan mudah. Periksa ke bidan. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan merekalah orang-orang beruntung.( albaqarah: 5 )
Peran para imam desa mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan bidan patut diacungi jempol. Pasalnya, sebagai orang yang dianggap ’to matoa’ (orang yang dituakan), mereka berupaya membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak dengan pendekatan kultur religius.
Kembali ke Ayat-ayat suci memang masih dijadikan sandaran masyarakat desa. Pasalnya, kultur sosial masyarakat desa yang religius menjadi faktor utama. Apalagi di kalangan suku bugis (Bone). Pengaruh ajaran islam yang masih kental mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakatnya. ”Kalau orang beriman, kepercayaannya semakin kuat jika dibarengi dengan ayat-ayat,” ujar H. Syamsu Alam, Imam Desa Solo.
Inisiatif Syamsu untuk menyampaikan pesan lewat media pengumuman itu merupakan upaya untuk menggugah hati warga desa agar lebih dekat dengan bidan. Tempatnya pun dipilih di pingggir jalan, supaya setiap orang yang lewat bisa membacanya tiap saat. Dengan berdirinya papan itu, berarti ada bukti yang terlihat. ”Jadi masyarakat bisa lihat sendiri, karena kalau dibicarakan, kadang ayatnya bisa meleset,” ungkapnya dengan tersenyum sumringah.
Pengaruh ayat-ayat suci alqur’an dan hadis Nabi Muhammad SWA yang ditulis pada papan-papan pengumuman, apalagi memuat pesan kesehatan membuat kepercayaan masyarakat makin besar. ”Karena ada tertulis di papan, kita bisa lihat langsung dan memaknai setiap pesannya,” ujar Nurjannah (34 th). Warga desa Solo ini melihat setelah ada pesan-pesan dari puang imang, para ibu-ibu hamil di kampung bersatu itu mulai rajin memeriksakan kandungannya. Apalagi di desa itu memang ada bidan yang bertugas.
Di tiap desa yang menjadi wilayah cakupan program UNICEF, dapat kita temukan pesan-pesan yang tepasang di papan. Selain berisi pesan dari ayat alquran. Pesan berbahasa bugis juga tak dilupakan. Pasalnya sebagian masyarakat desa belum bisa berbahasa Indonesia. Jadi bahasa ’ibu’ yang dipakai. Makanya tak heran jika di setiap papan pengumuman terdapat huruf lontara.
Kombinasi ayat dan tulisan lontara ini tentunya membuat masyarakat makin percaya. Sejak saat itu, para ibu mulai rajin datang ke bidan untuk memeriksakan kehamilannya. Apalagi pembawa pesan itu memang to matoa’ ta.
1 comments:
hmmmm...bidan yang baek hati :)
Post a Comment
ISI APA ADANYA