Celoteh Seorang Kawan Tentang Rumah

Lagi-lagi tentang rumah, membahas hal satu ini selalu saja membangkitkan semangat. Sebab, rumah bagiku adalah sebuah persinggahan. Kemudian secara futuristik ia adalah tujuan terakhir dalam kehidupan. Lalu kita bertanya? Rumah itu sebenarnya ada dimana. Bagaimana bentuk rumah kita. Aku menganggapnya sebagai rumah imajiner. Segalanya bisa dibentuk dari serpihan metafora-metafora yang menghiasa bahasa kita. Kemudian bisa juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari alam pemikiran setiap pemiliknya


jadi tidak mengherankan jika ada orang yang beranggapan bahwa rumahku adalah surgaku. Sebab hakikatnya rumah penuh dengan kedamaian, kebahagiaan, cinta dan kasih sayang. Semuanya menjadi indah dengan segala keterbatasan ruang yang menjadi batas-batas empirisnya.

mengapa dengan rumah ibarat surga, sekali lagi ini sebuah perumpamaan yang sangat metaforik. Tidak menjadi persoalan, pasalnya hakikat surga, seperti yang diajarkan kepada kita sejak masih kanak-kanak hingga beranjak dewasa adalah sebuah ruang yang tak terbatas, apapun yang kita minta bisa terpenuhi, baik secara empiris, materialis dan imajinasi.

rumah memang adalah surga, ketika rumah menjadi ruang yang damai bagi setiap pemiliknya. tidak terkecuali kaum papah yang tinggal di pinggiran kanal, kolong jembatan, atau gubuk reyot di suduk kota. Seorang penyair mengibaratkan berada pada gubuk derita. Ceritanya akan tetap indah jika syarat kedamaian terpenuhi.
itulah filosofi rumah dengan segala kesederhanannya.

malam tadi, aku menerima pesan di sebuah jaringan sosial di internet. seorang kawan berceloteh tentang rumah. "Kelihatannya Lab dah jadi rumah ke dua nih. Atau malah yang pertama?
kawan ku ini mencoba menyentuh nilai dengan menyentuh persoalan "rumah"

lalu ia melanjutkan "I wanna say "If tommorow never comes"
sO....?Patuhilah SUARA HATI Anda dan Perhatikan apa yang terjadi.

sepertinya kawanku ini memintaku melibatkan intuisi dalam setiap langkah yang kutempuh. aku tahu, intuisi itu adalah suara hari, yang juga merupakan manifestasi dari ketuhanan. jadi dalam bayanganku ini secara tidak langsung menjadi bagian dari yag Esa. Sebab, suara hati adalah bagian dari asmaul husna.

aku jadi paham, rumah sesungguhnya di masa ini dan masa depan ada pada pemilik hati yang agung dan Esa.


0 comments:

Post a Comment

ISI APA ADANYA

 

© Copyright berandamao . All Rights Reserved.

Powered By Blogger Thanks to Blogger Templates | punta cana dominican republic