Entah mengapa kali aku ingin berdoa dengan sepenuh hati. hingga tak ada yang menjadi pemisah antara hatiku dengan Mu. Dengan bahasa yang tak mampu aku ucapkan. Hanya lewat tatapan mata yang tak berujung, gerak tubuh dan hati yang tak menentu. Aku tak mampu mengucapkan sekuntum doa seperti orang biasa selalu melafaskannya. Berusaha tersenyum dengan isyarat sederhana. Harap - harap cemas.
Tuhan, ijinkan langitmu menahan segala air yang sepertinya esok hari mau jatuh. Ijinkan lautmu yang biasa ganas kembali tenang, seperti ketika Musa As menyeberangi laut Mu, ijinkan aku melewati samudra Mu..
semalam aku tak bisa tidur. Insomnia memintaku mengeja bait demi bait doa yang terlantun lewat hati yang beku. Doa yang penuh harap itu mulai mencairkan kebekuan yan terdalam. Masih selalu menunggu, semoga hari esok aku masih mampu mengulangi sekuntum doa. Dengan harap-harap cemas, dan perasaan tak menetu. Tuhan ijinkan aku memuliakan mu, dengan sedikit kata, dengan sebait syair, dengan irama kehidupan, dan nada surgaMu.Karena aku yakin, kami mahlukmu bukanlah siapa-siapa, dan Engkau Maha segalanya.
Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan bantuan Mu..Mohon dengarlah sekuntum doa yang tak beraturan ini, karena kami tak mampu berbuat tanpa Kehendak Mu.
Allah, ijinkan Aku memuliakan Mu dengan sepenuh Cinta..
0 comments:
Post a Comment
ISI APA ADANYA