Satu lagi pejuang kemanusiaan yang berpulang ke sisi yang maha kuasa
t bermalam di kampus, saya dikabari oleh seorang teman jika pak Mansyur Semma telang tiada.
lalu kukabari temanku mengenai berita duka ini. sontan ia berkomentar " begitu di'' kalau orang baik yang meninggal, pasti bagus caranya" ujarnya.
entah apa maksud dari perkataannya. tapi mengenang seorang mansyur semma memang membuat kita merasa akan kehilangan.
kehilangan seorang teman, guru, sahabat, dan pejuang kemanusiaan, tokh idealis yang masih tetap melawan kebiajakan yang tak berpihak. Dan mempertahankan hal-hal yang dianggapnya sebagai suatu kebenaran. meski banyak yang menentangnya, mencemooh dan tak sepakat dengan jalan yang ia tempuh.
suatu waktu, saya sempat ngomong dengannya tentang Unhas yang berlaku tak adil. Ada juga tentang dosen yang suka menprovokatori untuk menulis kebobrokan kampus. Dan tentang banyak hal lainnya.
seingat saya, satu hal yang sering ia minta untuk rektor segera lakukan. Ruang dosen yang layak, itu salah satu keluhan yang sering ia ungkapkan. pasalnya selama jadi dosen ia tak mendapat ruangan yang layaknya seorang dosen miliki.
sekali lagi ruangan, pasalnya dengan adanya ruangan dosen (meja khusus), tiap dosen bisa betah tinggal di kampus jika jam istirahat.
pernah suatu waktu ia merasa amat bahagia. pasalnya setelah ia jadi doktor. undangan untuk rapat senat selalu datang menghampirinya. " beginimi kalo kita jadi doktor, selalu ada undangan rapat senat. bisa tommiki ikut rapat senatnya Unhas, padahal dulu tidak pernah," ujarnya sambil tersenyum.
masih banyak kenagan yang tak bisa diungkapkan. yang pasti mengenang p mansyur, cerita tentangnya tak akan pernah habis.
ada satu lagi, mahasiswa yang mengusung penolakan terhadap kebijakan rektorat (masalah BHP) juga merasa sangat kehilangan. soalnya selama ini, Hanya GURU ini yang berteriak dengan lantang mendukung gerakan mahasiswa menolak BHP.
sampai suatu waktu tulisannya tentang UNHAS JANGAN DIJUAL KODONG menghiasi edisi identitas membuat telinga pak rektor jadi merah.
yang pasti, kita kehilangan tokoh yang selama ini mendukung gerakan mahasiswa.
tokoh yang selalu sederhana, rendah hati dan kata-katanya selalu menyejukkan. ada keikhlasan di dalamnya. sebuah ilmu ikhlas yang teramat dalam.
semoga ALLAh menerimanya dengan Ikhlas
ismawan As
berandamao.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment
ISI APA ADANYA